Kekuatan bahasa Indonesia

Sumber Gambar: http://memulaibisnisx.blogspot.com dengan perubahan

"Kekuatan bahasa Indonesia bukan saja pembeda dengan Negara lain dan jati diri bangsa Indonesia, tetapi lebih jauh mampu menjadi sumber inspirasi yang memberi warna kehidupan bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Untuk pencapaian cita – cita bersama seluruh bangsa Indonesia maka bahasa Indonesia adalah nafas bangsa Indonesia yang menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara”

Merasakan kekuatan bahasa Indonesia jauh lebih penting dari mengenal definisinya. Walaupun demikian, ada beberapa definisi bahasa Indonesia yang bisa garap untuk memahami pengertian bahasa Indonesia tersebut. Menurut Ferdinand de Saussure, bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa, setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Plato berkata lain. Menurut beliau, bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Lebih jauh menurut Bloch & Trager, bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama. Pengertian “Indonesia”, jelas adalah nama sebuah negara dan bangsa. Dari beberapa definisi bahasa dan definisi Inonesia tersebut tersebut di atas, maka bisa diambil simpulan, bahasa Indonesia adalah sistem komunikasi yang digunakan oleh warga negara Indonesia untuk berkomunikasi dan sekaligus menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia dan menjadi media yang memampukan masyarakat Indonesia bisa saling bekerja sama untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ada dua alasan hal itu menjadi hal yang penting. Pertama , manusia sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya yang selalu bergerak mengharuskan manusia untuk berhubungan dengan orang lain di sekitarnya. Di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beratus-ratus suku dan bahasa daerah, bahasa Indonesia menjadi media yang membuat masyarakat Indonesia bisa saling berinteraksi dengan orang  atau suku lain. Kedua, bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Indonesia. Tiap-tiap warga Negara Indonesia harus menjujung tinggi bahasa tersebut dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Sejak deklarasi sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 sampai sekarang, bahasa Indonesia menggugah pikiran warga negara Indonesia dan menjadi bahasa resmi dalam berbagai pertemuan formal maupun informal . Kekuatan bahasa Indonesia tersebut tercermin dalam kata - kata yang tuangkan dalam berbagai karya. Banyak musisi menulis lirik lagu menggunakan bahasa Indonesia. Karya lain seperti puisi, pantun, novel, kata - kata mutiara sebagian besar menggunakan bahasa Indonesia yang murni menjadikan karya - karya besar tersebut biasa dibaca dan dimengerti oleh banyak orang khususnya masyarakat Indonesia, dan memberi kesan tersendiri kepada penulis dan pembaca atau pendengarnya  salah satunya merasa salah satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dibandingkan dengan zaman dahulu, pada zaman sekarang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pergeseran kapasitas dan posisi bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat Indonesia semakin menipis. Bahasa Indonesia sudah banyak dirasuki kekuatan bahasa asing. Hal yang paling aneh, bukan hanya bahasa asing saja yang merasuki kedudukan bahasa Indonesia, tapi bahasa daerah dari segolongan masyarakat juga ikut-ikutan mengurangi harga kedudukan bahasa Indonesia tersebut. Kenyataan pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah tertentu yang mengurangi kapasitas bahasa Indonesia tersebut biasa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat.

Dalam beberapa seminar nasional dan regional, baik seminar ilmiah, sosial, politik, perindustrian, perdagangan dan aktifitas kesastraanpun banyak dilumuri oleh bahasa asing. Adapun bahasa asing yang sering melumuri bahasa Indonesia dalam penyampaian ide atau gagasan dari seorang tokoh nasional, politik dan bahkan pendidikan adalah bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Perancis dan masih banyak bahasa asing yang lain. Salah satu contoh pemakaian istilah asing dalam dunia pendidikan adalah pemakaian kata entrepreneur yang konon istilah ini bersal dari bahasa perancis digunakan untuk mendefinisikan kewirausahaan pada workshop inovasi dan kewirausahaan mahasiswa yang dilaksanakan oleh Sinergi B.I.G bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kementrian Pendidikan Nasional yang dilaksanakan pada tiga kota di Indonesia yaitu Padang, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat. Seminar tersebut diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas dan spesialisasi ilmu, saya sebagai mahasiswa juga sudah berpartisipasi dalam seminar tersebut yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta bertempat di Jogja Expo Center pada tanggal 18 september 2012. Selain dalam penyampaian materi seminar yang banyak dibumbui dengan bahasa asing, lebih dari itu judul seminar juga memakai bahasa asing yaitu “Knowledge Based Entrepreneur” . Seminar berskala nasional seperti ini dan juga peserta yang rata-rata pemuda tentu sangat rentan berpengaruh.

Bukan bertujuan mengkritisasi para tokoh yang sering memakai bahasa asing dalam penyampaian gagasan dan ide yang bermanfaat, tapi kenyataan tersebut sangat disayangkan karena bahasa Indonesia masih belum cukup kuat dalam mendeskripsikan suatu hal terutama hal yang bersifat ilmiah secara nyata dan jelas. Sehingga, mau tidak mau masyarakat Indonesia harus meminjam istilah asing yang dirasa lebih mampu menjawab dan memberi gambaran yang jelas tentang ide atau gagasan yang mereka sampaikan. Kenyataan yang lebih mengkhawatirkan lagi, pemakaian bahasa Indonesia yang murni di kalangan masyarakat bawah dan menengah bahkan seluruh bangsa Indonesia sudah sangat relative rendah. Istilah asing seperti meeting, project, best , good, thanks, no, chatting dan masih banyak bahasa asing lain yang sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemakaian bahasa asing bahkan memberikan kebanggaan tersendiri. Masyarakat yang tidak memakai istilah asing sering dipandang sebelah mata dan dianggap terbelakang. Hal tersebut memberi kesan bahwa ucapan yang diuraikan dalam bahasa Indonesia tidak diakui. Padahal bahasa Indonesia adalah nafas bangsa Indonesia.

Pergeseran kedudukan bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat Indonesia jelas sangat memperburuk kualitas bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai insan yang bangga berbangsa dan bernegara Indonesia, kita diharuskan mampu memberi solusi dan berpartisipasi dalam pengembangan pemakaian bahasa Indonesia di lingkungan masyarakat Indonesia. Para pemuda Indonesia harus mencintai bahasa Indonesia tidak menjadi tokoh utama yang membuat kedudukan bahasa Indonesia semakin bergeser.

Adapun beberapa solusi yang bisa kita lakukan untuk lebih mencintai bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. Pertama, mengakui bahwa kita orang Indonesia. Kedua, sebagai warga negara yang baik harus mengakui, memahami dan memakai bahasa negara. Ketiga, belajar bahasa asing bukan berarti hidup sebagai orang asing dan mencintai bahasa bahasa asing tersebut. Keempat, mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan  IPTEK tetapi tidak memprioritaskan pemakaian istilah asing dalam penyampaian ide atau gagasan yang sejalan dengan perkembangan zaman dan IPTEK tersebut. Kelima, kita mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia yang bisa mempersatukan para pejuang dan pahlawan kemedekaan Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sampai sekarang. Besar harapan di bulan bahasa tahun 2012 ini kita genersi muda Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia lebih mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia. Salam Indonesia berucaplah dengan bahasa Indonesia , jayalah Indonesiaku. Bahasa Indonesia segar didengar dan bermanfaat, jangan dianggap bau sehingga ditambal dan dibumbui dengan bahasa asing.

Selamat hari bulan bahasa Indonesia 2012.
Baca dan ikuti tulisan penulis lainnya di SAH Writing
Youtube Channel: Ruang Belajar Pak Aro - Aro Zebua YT (disubscribe ya)
Blog lainnya     : Arozisokhi Zebua | Kompasiana  

Tulisan saya ini pernah dimuat di halaman Kompasiana: Awas! Nafas Indonesia Bau  tgl 21 September 2012 dan diperbarui tgl 25 Juni 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadir-Nya

Pendidikan Talenta Masa Kini

Tips Belajar Generasi Cerdas